PanggungPementasanTari Ronggeng Bugis Widyastutieningrum dan Wahyudiarto (2014) pada dasarnyaruang pentas dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Pertama pentas proscenium di mana penonton hanya dapat melihat dan mengamati pementasan tari dari satu sisi depan saja.

- Properti tari merupakan benda-benda yang digunakan sebagai alat untuk mendukung ungkapan suatu gerakan. Dalam buku Pengetahuan Tari dan Beberapa Masalah Tari 1986 karya Edi Sedyawati, yang dimaksud properti tari adalah segala sesuatu yang akan diperlukan penari tari kreatif di ruang properti yang akan digunakan merupakan suatu pencerminan sebuah karakter yang dilukiskan dari sebuah alat peragaan. Hal ini kemudian mempermudah penari dalam menciptakan karakter. Properti digunakan sebagai pelengkap tari yang dapat memperingan kesulitan gerak. Properti yang biasaya digunakan misalnya kuda lumping tombak gondewa keris kendi payung bakul Baca juga Pola Lantai Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Properti tari harus disesuaikan dengan tema tarian, agar lebih menarik. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menggunakan prooperti tersebut sesuai dengan karakter, tema, dan tarian yang suatu media atau properti ini berkaitan dengan kreativitas. Properti tari juga menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan pelatih dalam memperkenalkan suatu alat peraga yang digunakan dalam menari. Dalam seni tari, properti yang digunakan ini tidak mengacu pada material tapi bagaimana properti tersebut bisa mengembangkan imajinasi dan daya kreatif penari. Jenis properti tari Jenis-jenis properti tari dibedakan menjadi dua, yaitu Setproperti Setproperti adalah media atau alat pertunjukan yang digunakan pada panggung, berupa peralatan yang mendukung pada sistem suatu pertunjukan. Hal ini untuk memudahkan suatu pertunjukan dalam mengungkapkan setting situasi dan kondisi yang diinginkan. Misalnya panggung, lighting, set lampu, background, dan lainnya. Baca juga Macam-Macam Pola Lantai Tari Kreasi Daerah

Berikutadalah penjelasan lengkap dari masing-masing unsur pendukung dalam tari. 1. Iringan (Musik) Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Properti tari dalam sebuah karya seni merupakan alat yang dapat menunjang penampilan karya seni itu sendiri. Selain berisi gerakan, seni tari juga dilengkapi dengan iring-iringan musik dan properti tari yang juga memiliki sejarahnya tersendiri. Indonesia sebagai negara yang terdiri dari bermacam-macam suku dan etnis menyimpan banyak sekali sejarah dan kebudayaan, salah satu diantaranya adalah tarian daerah yang mana tarian daerah memiliki ciri khas dan gerakan yang berbeda-beda pada tiap daerah. Jumlah tarian daerah di Indonesia mencapai ratusan. Meski tidak ke semuanya namun pada umumnya properti yang digunakan pada sebuah tarian akan mengikuti nama dari tarian tersebut. Sebagai contoh tari piring yang memanfaatkan piring sebagai propertinya atau tari payung yang juga menggunakan payung. Untuk mengetahui apa itu properti tari yakni simak ulasan berikut ini. Pengertian properti tari Fungsi properti dalam seni tari Jenis Properti Tari Unsur utama tariUnsur utama di dalam tari ada 3, yaituUnsur penunjang Tari Contoh Tari daerah dan Propertinya Contoh properti dalam tari Pengertian properti tari Pengertian properti tari adalah instrumen atau alat atau benda yang dipergunakan sebagai media pelengkap dalam pementasan tari agar menambahkan makna dan nilai keindahan dalam gerakan tari yang tengah dipentaskan, serta merupakan unsur yang ada dalam hampir setiap tarian. Penggunaan properti dalam sebuah tarian tentunya harus mempertimbangkan asas guna dan fungsi dari properti karena penggunaannya secara mendasar akan menentukan skill penari dalam menguasai suatu jenis tarian. Pada umumnya tari tradisional di Indonesia memiliki berbagai macam properti dan ciri khas yang berbeda-beda pada setiap tarian. Fungsi properti dalam seni tari Fungsi properti tari adalah sebagai alat yang digunakan dalam pementasan, ada 3 fungsi properti dalam seni tari yaitu mendeskripsikan tema dari sebuah tarian, memperjelas gerakan dan karakter dari seorang penari, serta menambah keindahan dalam gerakan tari. Mendeskripsikan tema tema tarian merupakan salah satu fungsi dari properti tari, meskipun tema tarian terkadang cukup dengan hanya diilustrasikan lewat gerakan namun dengan keberadaan media tambahan membuat penggambaran tema dari sebuah tarian menjadi semakin jelas dan mudah dinilai oleh orang yang contoh tari piring yang berasal dari Sumatera Barat yang memiliki tema ungkapan rasa syukur akan hasil panen yang melimpah. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam tari piring menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam bertani mulai dari menanam, menyiangi, hingga proses gerakan dan karakter lainnya adalah memperjelas gerakan dan karakter penari, baik perempuan maupun laki-laki. Tarian daerah yang didasari oleh dongeng maupun legenda memiliki peran yang diaplikasikan ke dalam tarian sehingga dengan adanya properti, semakin memperjelas pula karakter dan watak dari seorang fungsi yang terakhir adalah memperindah gerakan, secara tidak langsung dengan adanya properti keindahan dari sebuah tarian akan bertambah. Selain sebagai penunjang nilai-nilai keindahan dari sebuah tarian, properti juga mempermudah tersampainya pesan dan makna yang ingin disampaikan penari melalui gerakan-gerakannya. Jenis Properti Tari Sementara macam-macam properti tari dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu. yang digunakan pada panggung guna mendukung sistem serta memudahkan dalam pengungkapan setting situasi dan kondisi yang diinginkan. Contoh yang termasuk ke dalam set properti adalah panggung, lighting, background, dan yang digunakan oleh penari sebagai alat pendukung karakter yang akan diperankan. Contoh yang termasuk ke dalam handproperti adalah selendang, keris, topeng, piring, panah, dan sebagainya. Unsur utama tari Berdasarkan pendapat Corie hartong seorang ahli tari dari Belanda, tari adalah gerakan yang diberi bentuk dan ritmis sehingga unsur utama tari adalah gerak dan ritmis. Sedangkan menurut pendapat dari Aristoteles tari merupakan kumpulan dari gerakan yang indah yang ditujukan untuk mempertontonkan sebuah konsep visualisasi dari karakter manusia dalam tingkah lakunya. Unsur utama di dalam tari ada 3, yaitu Wiraga raga.Dalam konteks seni tari raga yang dimaksud adalah gerakan. Gerakan tubuh yang dihasilkan harus dinamis, ritmis dan estetis. Melalui gerak pula karakter penari bisa ditebak, sebagai contoh gerakan memutar pergelangan tangan dari penari wanita melambangkan kelembutan dan keluwesan sementara gerakan berkacak pinggang dari penari pria melambangkan wibawa dan gerak tariJenis gerak tari ada dua jenis, pertama gerak stilatif merupakan gerak yang sudah mengalami pengolahan menjadi bentuk tari yang indah. Kedua adalah gerak distorsif merupakan gerak yang mengalami perombakan dari aslinya, gerak ini dibagi lagi menjadi dua yakni gerak murni atau gerak yang tidak memiliki makna dan gerak maknawi atau gerak yang memiliki gerak tariMacam gerak tari dibagi menjadi tiga yakni, gerak tari klasik yang menggunakan gerak murni, ekspresif dan imitatif yang sudah diperhalus. Gerak tari kerakyatan yang menggunakan gerak ekspresif dan imitatif, serta gerak tari kreasi baru yang merupakan perpaduan antara tari tradisional dan unsur baru sehingga dapat diterima gerak jumlah penari, bentuk gerak tari terdiri dari gerak tunggal yang dilakukan seorang penari, gerak berpasangan yang dilakukan oleh dua orang, dan gerak kelompok yang dilakukan oleh tiga orang atau irama, atau mengiringi gerakan penari sekaligus sebagai isyarat bagi penari untuk memulai dan mengganti sebuah gerakan. Penari harus bisa menyesuaikan irama, tempo dan ketukan dengan gerakannya sehingga tampak estetis dan tarian yang dibawakan oleh banyak orang, irama akan berguna saat menyamakan gerak, karena tidak perlu melihat satu sama lain hanya perlu mengingat rasa.Yang mana seorang penari harus dapat menjiwai serta mengekspresikan tarian tersebut sehingga pesan dan suasana perasaan dari tarian tersebut dapat tersampaikan. Unsur penunjang Tari Selain unsur utama, terdapat unsur penunjang tari yang dapat memperindah sebuah tarian di depan penonton diantaranya Tata rias dan tarian memiliki riasan khusus dan kostum yang disesuaikan dengan karakter yang akan dibawakan sehingga suasana, karakter dan pesan tersirat yang terkandung dalam tarian tersebut tarian akan Tampak indah saat penari bisa menguasai pola lantai dan tidak selalu berada di tengah atau fokus pada tempat panggung harus terlihat rapi dan tidak terlalu sempit sehingga menghasilkan kesan yang bagus di mata penonton. Selain panggung, pencahayaan dan background juga harus disesuaikan dengan tarian agar terlihat alat pendukung yang dibawa oleh penari guna mempertajam visualisasi pada tarian. Contoh Tari daerah dan Propertinya Indonesia memiliki ratusan tarian daerah dengan ciri khasnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tari daerah yang menggunakan properti dalam proses pementasannya Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan menggunakan Bogam/rangkaian bungaTari Kuda Gepang dari Kalimantan Selatan menggunakan GepangTari Baksa Dadap dari Kalimantan Selatan menggunakan busur dan panahTari Gantar Dayak Benuak dari Kalimantan Timur menggunakan tongkatTari Kancet Papatai dari Kalimantan Timur menggunakan Mandau dan perisaiTari Bururng Enggang dari Kalimantan Timur menggunakan bulu burung EnggangTari Serimpi dari Jogjakarta dengan properti berupa Jebeng, kemudian pistol, jemparing, dan cundrik, serta tombak pendekTari Satrio Watang dari Jogjakarta menggunakan TombakTari Golek Sulung Dayung dari Jogjakarta menggunakan SampurTari Piring dari Sumatera Barat menggunakan PiringTari Payung dari Sumatera Barat menggunakan PayungTari Lilin dari Sumatera Barat menggunakan Piring dan LilinTari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan menggunakan KipasTari Manimbong dari Sulawesi Selatan menggunakan Parang dan TamengTari Bosara dari Sulawesi Selatan menggunakan Piring/BosaraTari Pendhet dari Bali menggunakan BokorTari Legong dari Bali menggunakan KipasTari Panji Semirang dari Bali menggunakan KipasTari Musyoh dari Papua menggunakan Tameng dan TombakTari Lenso dari Maluku menggunakan Sapu TanganTari Cakalele dari Maluku menggunakan Parang dan TamengTari Saureka-reka dari Maluku menggunakan Bilah Pohon saguTari Mpaa Lenggo dari NTB menggunakan Kipas dan Sapu TanganTari Gandrung dari Lombok menggunakan KipasTari Sere dari NTB menggunakan Perisai dan TombakTari Kataga dari NTT menggunakan Pedang dan TamengTari Cerana dari NTT menggunakan Kotak Sirih dan PinangTari Likurai dari NTT menggunakan Tihar/Kendang KecilTari Bedhaya dari Ketawang, Jawa Tengah menggunakan DodotTari Bondan Payung dari Jawa Tengah menggunakan Boneka, Payung, KendiTari Golek Manis dari Jawa Tengah menggunakan Golek dan SelendangTari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa Timur menggunakan KipasTari Remo dari Jawa Timur menggunakan SelendangTari Glipang dari Jawa Timur menggunakan Sampur/SelendangTari Reog dari Ponorogo, Jawa Timur menggunakn Topeng reogTari Ketuk Tilu dari Jawa Barat menggunakan Sampur/SelendangTari Jaipong dari Jawa Barat menggunakan Sampur/SelendangTari Merak dari Jawa Barat menggunakan SampurTarian Cokek dari Jakarta menggunakan Sampur/SelendangTari Japin darei Jakarta menggunakan Sampur/SelendangTari Topeng Tarian Betawi dari Jakarta menggunakan TopengTari Tor-tor Sapitu dari Sumatera Utara menggunakan Cawan/ Mangkok KecilTari Tandok dari Sumatra Utara menggunakan Tandok dari Anyaman bambuTari Serampang Duabelas dari Sumatra Utara menggunakan Sapu tanganTari Kipas Serumpun dari Sumatera Selatan menggunakan KipasTari Tanggai dari Sumatera Selatan menggunakan Tanggai berbentuk kukuTari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan menggunakan Tepak Sirih selengkapnyaTari Melinthing dari Lampung menggunakan KipasTari Cangget dari Lampung menggunakan Jepana, Tombak, Keris, Talam emas, PayungTari Sembah dari Lampung menggunakan Tepak dan Sirih Contoh properti dalam tari Properti tari dalam tari tradisional ada bermacam-macam dan berbeda pada tiap tarian. Namun contoh properti dalam tari yang paling sering digunakan adalah Dasar yang digunakan dalam memilih benda agar dapat dijadikan properti adalah benda tersebut harus menyimbolkan atau menggambarkan makna dari gerakan tari tersebut. Namun demikian, tidak semua tarian daerah menggunakan properti dalam pementasannya. BacaJuga. Mengenal Artistik, Panggung - Pentas, Dekorasi, Tata Lampu (Lighting), Tata Suara, Tata Busana dan Rias Wajah. Cara Menilai Teks Drama Dan Pementasan Dengan Pengamatan Serta Tabel Nilai. Mengenal Jenis Penonton, Apresiasi, dan Pendidikan Teater.
Unsur Pendukung dalam Pementasan Tari Unsur Pendukung Tari – Pada kesempatan kali ini, Senipedia akan kembali memberikan informasi mengenai Seni Tari, yakni akan menjelaskan apa saja nama dan jenis unsur unsur pendukung tari secara lengkap. Berdasarkan namanya saja, kata unsur’ berarti mencakup keseluruhan elemen dalam suatu konsep. Manfaat unsur pendukung dalam tari yang ada akan menjadi pedoman sekaligus penentu kesuksesan sebuah ajang. Selain itu, antara satu unsur dengan unsur pembantu lainnya akan saling berkaitan dan sama-sama memberikan feedback. Misalnya unsur dalam tari antara gerakan dan musik pengiring, serta gerakan dengan properti. Nah, pada kesempatan in, saya akan menjelaskan mengenai bentuk unsur pendukung dalam seni tari satu-persatu, dimana diantaranya adalah GerakanMusik PengiringProperti TariTata BusanaTata PanggungTata Rias Untuk informasi selengkapnya mengenai penjelasan masing-masing unsur yang ada pada tarian di atas, silakan simak ulasan di bawah ini Unsur Gerakan Yang pertama sekaligus paling penting adalah unsur Gerakan. Gerakan menjadi syarat utama dalam sebuah tarian. Tanpa adanya gerakan, makna dan pesan tidak akan tersampaikan. Selain itu, gerakan akan menjadi pemandu emosional dan menambah ketertarikan dari para penonton, dengan menyalurkan rangkaian gerak ritmis, kemudian bisa dinikmati oleh mereka yang hadir. Unsur gerakan dalam tarian juga memuat banyak jenis, sebut saja seperti gerak kepala, muka atau wajah, bola mata, tangan yang meliputi siku, jari-jari, hingga pergelangan tangan, gerakan pinggul, hingga kaki yang menekankan pada sebuah gerak seni. Dalam tari tradisional di Indonesia, terdapat beberapa perbedaan mencolok dari bentuk gerakan, antara lain adalah gerak murni, imitatif, imajinatif dan maknawi. Fungsi Gerak dalam Tari Mengekspresikan jiwa dan karakter penariMengekspresikan sebuah inti tarianPenyampaian pesan dan makna dalam tariMempengaruhi emosional penontonMenambah keseruan dalam pementasan Keseluruhan dari bentuk gerakan di atas memiliki makna dan pesan yang menjadi ciri khas dalam sebuah tarian tradisional, dengan gaya penyampaian komunikasi yang beragam pula. Baca Juga Tari Kontemporer Unsur Properti Tari Unsur Pendukung Tari berikutnya adalah Properti, yakni sebagai pelengkap serta penambah nuansa keindahan saat pementasan, sekaligus menjadi karakteristik tersendiri dari sebuah tarian. Filosofi properti yang dipakai tidak akan jauh berbeda dengan makna yang terdapat dalam tarian tersebut, selain itu juga dijadikan sebagai pembeda antara satu tarian dengan yang lainnya. Contoh tari yang menggunakan properti antara lain Tari Piring Sumbar, Tari Serimpi, Satrio Watang, Golek Sulung Dayung, Tari Lilin, Tari Kipas dan lain-lain. Fungsi Properti dalam Tari Mendeskripsikan tema tarian yang dimainkanMemperjelas karakter dan gerakan penariMemperindah gerakan dan penampilan Selain beberapa fungsi di atas, manfaat properti dalam tari juga sebagai pembuktian akan skill dari para penari, bagaimana mereka membawakannya dengan sempurna dan terlihat Profesional. Karena tidak semua orang bisa membawakan. Beberapa contoh properti yang umum digunakan antara lain Selendang, penutup kepala, piring, lilin, kipas, topeng, kostum khas, gong, sapu tangan, tombak keris dan lainnya. Sedangkan untuk pembuatan properti tari, umumnya berasal dari olahan kain, kayu, besi, kulit, baja, kaca, tembaga hingga plastik. Kemudian dicetak sedemikian rupa hingga bisa dipakai dalam pertunjukkan tari. Selengkapnya Properti Tari Unsur Iringan Berikutnya adalah Iringan, yang sifatnya bisa wajib bisa pula opsional. Jenis iringan dalam penampilan tari ada 2 macam, yakni iringan dari para penari dan alat musik pendukung. Untuk iringan dari penari, bisa berupa tepuk tangan, suara yang dilantunkan hingga hentakan kaki ke lantai. Sedangkan dari alat musik, bisa berupa gendang, rebana, gong, gamelan, piano, dan lain sebagainya. Pada praktek tari tradisional zaman dulu, biasanya hanya memanfaatkan alat musik saja, namun seiring perkembangan zaman, akhirnya dimasukkan Lagu Pengiring untuk menambah kesan dalam penyampaian pesan. Misalnya Tari Indang asal Sumatera Barat, yang dilengkapi dengan iringan dari penari, alat musik hingga lagu. Dalam lagu yang dibawakan, liriknya menjelaskan apa maksud dan makna dalam tarian tersebut, sehingga sifatnya’memperjelas’. Manfaat pengiring dalam tari Sebagai penyalur rangsanganMendeskripsikan suasana dalam tarianPengatur gerak tariPembangkit emosional penontonPengatur ritme dan tempo gerakanPembuka dan penutup penampilan. Begitu juga dengan tempo dan ritme musik pengiring, yang bisa saja lambat, dinamis hingga kencang. Ritme dan tempo akan jadi penentu bagi penari dalam melakukan gerakan mereka, dengan disesuaikan bersama iringan. Selengkapnya Fungsi Musik dalam Tari Unsur Tata Busana Busana / kostum yang dikenakan merupakan unsur dalam tari yang tidak kalah penting, karena pada dasarnya, kesempurnaan sebuah tarian akan lebih terlihat saat busana tertata dengan baik. Selain itu, dengan adanya busana maka karakteristik dan daerah asal tarian akan semakin tercermin jelas, karena umumnya setiap daerah akan mengangkat tema yang menjadi ciri khas mereka, untuk diaplikasikan ke dalam kostum tari. Seperi contoh, baju adat suatu daerah akan paling umum ditemukan dalam tari tradisional, mulai dari celana, baju, selendang atau kain, ikat kepada hingga mahkota. Manfaat tata busana dalam tari Menambah nilai estetika dan etikaMembantu menghidupkan peran dam karakter penariMemperjelas identitas tari yang dibawakan Unsur pendukung dalam tari ini sejatinya hanya berlaku dalam pementasan tari tradisional, berbeda dengan tarian modern yang notabene menggunakan kostum bebas, karena tidak lagi mengangkat tema asli dari tari daerah kuno. Unsur Tata Panggung Di zaman modern sekarang, penataan panggung semakin diperbaharui. Sebut saja seperti tari modern, yang saat ini begitu memperhatikan segala aspek besar hingga kecil, misalnya pengaturan cahaya, musik hingga pola lantai. Intinya, tata panggung / pementasan akan berupaya menciptakan kenyamanan penuh kepada para penari, dan begitu juga terhadap para penonton agar bisa memberikan penampilan terbaik. Baca juga Elemen Dasar Tari Unsur Tata Rias Unsur Pokok dalam Tari yang terakhir adalah Tata Rias. Tidak berbeda dengan unsur yang lain, tata rias juga sangat berperan penting dalam memperjelas asal tari dari daerahnya, jadi bukan hanya sebatas lipstik atau make up nya saja. Misalnya, ada beberapa tari daerah di Indonesia yang tata riasnya benar-benar dikhususkan, yang telah ada sejak kemunculan tari tersebut, sehingga menjadi pembeda dari tarian lain. Manfaat tata rias dalam tari Memperindah tampilan wajahMembantu menunjukkan perwatakam dan karekterMemberi efek gerak pada ekspresi wajahMemberi nilai tambah pada tari. Selain itu, tata rias juga akan memperjelas karakter para penari, yang disesuaikan dengan tema bawaan, sehingga para penonton bisa menerima pesan dan kesan secara lebih spesifik. Baca juga Tari Modern Penutup Semua unsur yang ada pada sebuah pementasan tari patutlah saling berhubungan satu sama lain, bila salah satu unsur kurang maksimal, maka akan berpengaruh pada yang lain. Selain itu, pemahaman terhadap unsur tarian ini akan memberikan panduan terbaik bagi para penari, agar bisa menampilkan pertunjukkan yang berkesan dan spektakuler. Demikianlah, penjelasan mengenai 6 Unsur Pendukung Tari secara lengkap beserta manfaatnya. Semoga informasi kali ini bisa menambah wawasan sekaligus menjawab pertanyaan kamu. Terima kasih. BACA JUGA Tari Kreasi BaruPola Lantai dalam TariReferensi

Jawaban persamaan teater tradisional dan teater modern adalah sebagai berikut: a. memiliki perlengkapan pementasan yang sama, seperti dekorasi, tata busana, tata musik, dan tata rias. b. memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai media ekspresi, sarana hiburan, dan media pendidikan. c. memiliki anatomi drama yang sama, yaitu babak, adegan, dan

- Untuk merancang tata panggung yang baik, penting memperhatikan komposisi dan keseimbangan panggung. Selain itu, penataan panggung harus mengacu pada prinsip-prinsip dalam menata pentas. Rancangan tata artistik sebuah pementasan terdiri atas perancangan tata panggung pentas, tata busana, tata rias, tata cahaya, dan tata bunyi. Tata panggung atau tata pentas sendiri sering disebut sebagai scenery atau latar belakang tempat pentas Tata Panggung Mengutip buku Seni Budaya Kemdikbud 2015, definisi tata panggung atau tata pentas terbagi dua, yakni secara luas dan teknik pentas dalam pengertian luas adalah serangkaian elemen visual dan suasana gerak laku di atas panggung. Sedangkan tata pentas dalam pengertian teknik terbatas hanya meliputi benda yang menjadi latar belakang tempat dan yang membatasi lingkungan gerak laku. Dari dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata pentas adalah semua latar belakang di panggung yang berfungsi untuk memperkuat pemeran dalam memainkan lakon. Tata pentas harus mampu menggambarkan unsur ruang, waktu, dan suasana cerita dalam bentuk properti dan latar belakang panggung. Tata pentas dapat dilakukan di luar ruangan maupun dalam ruangan. Pemilihan tempat tata pentas akan memengaruhi tata suara. Tata pentas di luar ruangan harus memiliki tata suara yang memadai agar dapat didengar oleh penonton dengan jelas. Eko Santoso dalam buku Dasar Tata Artistik 2 Tata Cahaya dan Tata Panggung 2013 48-53 mengatakan bahwa tata pentas harus memperhatikan dua hal, yakni komposisi dan keseimbangan panggung. Komposisi merupakan pengaturan atau penyusunan properti di atas panggung. Pengaturan tata letak objek berfungsi untuk memberikan gambaran lokasi tempat pada penonton, memberikan efek suasana tertentu, dan memberikan ruang gerak yang memadai bagi pemeran untuk dapat melakukan pentas lakon. Tata panggung dengan komposisi yang baik akan mampu untuk memperkuat gerak aksi yang dilakukan pemeran. Sebaliknya, tata panggung dengan komposisi buruk umumnya akan membuat pemain tidak leluasa dalam melakukan lakon. Bahkan, gerak pemeran bisa menjadi terbatas karena panggung tidak memiliki komposisi yang pas. Sementara itu, keseimbangan adalah pengaturan dekorasi panggung yang tidak timpang. Keseimbangan dekorasi didasarkan pada jumlah objek, volume objek, dan pembagian area Penataan Panggung Area panggung pentas dibagi atas sembilan bagian yang terdiri atas bagian depan kanan, depan kiri, depan tengah, tengah kanan, tengah, tengah kiri, belakang kanan, belakang tengah, dan belakang kiri. Pembagian area panggung berfungsi untuk mengatur dekorasi apa saja yang dapat diletakkan pada tiap bagian sehingga tidak ada bagian yang terlalu kosong atau terlalu penuh dekorasi. Atas dasar tersebut, keseimbangan panggung dapat dicapai dengan mempertimbangkan ukuran dekorasi, jumlah dekorasi, tinggi dekorasi, pewarnaan dan pencahayaan dekorasi, serta area kanan, kiri, depan, dan belakang panggung. Untuk dapat merancang tata panggung, ikutilah sejumlah langkah-langkah di bawah ini. Siapkan sebuah naskah lakon yang akan dipentaskan. Pelajari naskah tersebut. Identifikasi jumlah tempat yang diperlukan untuk membuat pertunjukan lakon tersebut. Selain itu, identifikasi properti yang diperlukan untuk menunjang pentas lakon. Pastikan properti dan tempat yang digunakan efisien dan efektif. Maksudnya, tata panggung haruslah sesuai dengan tuntutan pertunjukan dan memiliki fungsi yang jelas. Buat sketsa yang sesuai dengan keterangan yang ada dalam naskah lakon. Buat rancangan tata panggung beserta properti sekaligus ukuran yang dibutuhkan. Pastikan rancangan yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip menata panggung. Warnai rancangan tata panggung. Prinsip-Prinsip dalam Menata Panggung Tata panggung harus mampu menggambarkan latar suasana, waktu, dan tempat cerita pentas dengan baik. Namun, tata panggung haruslah berpedoman pada prinsip-prinsip menata panggung. Prinsip-prinsip menata panggung di antaranya adalah sebagai berikut. Dapat menggambarkan suasana lakon. Sederhana. Menarik. Memberi ruang gerak pada pemeran. Dapat dilihat dan dimengerti penonton. Rancangan mudah dibuat, disusun, dan dibawa. Dapat digunakan kembali dalam pementasan lain. Tiap elemen dalam rancangan visual harus saling berkaitan satu sama lain. Baca juga Rangkuman Seni Budaya Latihan Olah Tubuh Pemeranan Teater Modern Pengertian Seni Teater dan Teknik Dasar Akting Teater Persiapan Latihan Olah Vokal untuk Pemeran Teater Modern - Pendidikan Kontributor FatimatuzzahroPenulis FatimatuzzahroEditor Maria Ulfa Sejarah Properti dan Pola Lantai. Tari Merak – Indonesia memang memiliki keberagaman budaya yang luar biasa. Kesenian tari yang ada di Indonesia saja bahkan bisa ditemui hampir di setiap daerah. Tentunya Tari Merak dari Jawa Barat adalah satu diantara keberagaman seni tari yang dapat dinikmati keelokannya.
351 Seni Budaya Dalam pertunjukan tari, terdapat beberapa jenis panggung yang sering digunakan untuk pertunjukan tari, seperti karya tari tradisional, kreasi baru, kontemporer dan modern dance. Jenis panggung yang dimaksud terbagi pada tiga macam bentuk jenis panggung, yaitu 1 bentuk arena, 2 bentuk prosenium, dan 3 bentuk campuran. Ketiga jenis panggung tersebut memiliki karakteristik berbeda yang mampu menciptakan suasana pertunjukan yang berbeda juga bergantung pada fungsi dan tujuan pertunjukannya. Bentuk panggung dari ketiga tersebut diciptakan untuk menghadirkan pertunjukan seni tari yang memiliki konteks dan karakteristik sajian yang berbeda-beda. Salah satu contohnya, di Bali pertunjukan tari biasa dilakukan di halaman depan sebuah pure atau di depan candi bentar, yaitu sebuah puri yang sekaligus menjadi latar belakang yang menyatu dengan penonton. Meskipun dalam perkembangan saat ini telah banyak jenis-jenis tarian dari berbagai daerah di Indonesia yang sering menggunakan jenis panggung prosenium sebagai tempat pertunjukannya. b. Tata Lampu Seringkali dalam konteks seni pertunjukan tari tradisional persoalan tata lampu tidak menjadi persoalan utama, karena fungsinya hanya sebagai penerang cahaya saja. Akan tetapi dalam peradaban perkembangan seni dewasa ini, tata lampu menjadi bagian yang penting diperhatikan, karena keberadaannya mampu memiliki nilai estetis tertentu yang mampu memperkuat maksud dari penyajian gerak yang disampaikan pada penonton. Persoalan tata lampu akan berkaitan erat dengan masalah jenis dan warna lampu yang dipergunakan dalam pertunjukan. Pada perkembangan tari tradisional zaman dahulu, tata cahaya pertunjukan hanya cukup dengan menggunakan oncor atau obor yang terbuat dari bambu. Dewasa ini tata cahaya pertunjukan sudah ditunjang dengan kecanggihan teknologi modern. Berbagai jenis lampu sering dipergunakan dalam pertunjukan tari. Permainan jenis dan warna lampu ternyata mampu memperkuat dan menghidupkan suasana yang dibangun melalui gerak. Berbagai dimensi ruang pentas mampu didukung dengan tata cahaya, seperti permaianan cahaya dari posisi depan fronlight, samping side light, belakang back light dan bawah depan foot light. Dalam menata pencahayaan sebuah pertunjukan tari, tiga objek yang mesti diperhatikan adalah penari, area pentas, dan latar belakang pertunjukan. Fokus pencahayaan penari sangat kompleks masalahnya, seperti penggunaan warna dan desain busana, tata rias, dan lintasan gerak yang perlu diperkuat oleh warna tata lampu. 352 Kelas XII SMA MA SMK MAK c. Tata Dekorasi Panggung atau Setting Panggung Tata dekorasi panggung dapat diartikan sebagai segala benda yang memiliki nilai estetika pertunjukan yang difungsikan untuk memperkuat sebuah pertunjukan seni seni tari. Jadi, dekorasi ini lebih berfokus pada masalah efek atau pengaruh dari sebuah benda yang dipergunakan untuk membantu memperkuat pertunjukan. Dalam perkembangan teknologi dewasa ini, tata dekorasi panggung dapat dilakukan dengan membuat slide animasi dari komputer atau laptop yang didesain sesuai dengan kebutuhan garapan tari. Misalnya, untuk menciptakan suasana hebatnya ribuan perang senjata anak panah, dibuat dengan animasi komputer dan ditampilkan dengan ditunjang oleh efek cahaya. Hasilnya akan mampu menciptakan dimensi imajinasi penonton pada suasana yang diinginkan. Akan tetapi, tidak jarang pula pembuatan tata dekorasi pertunjukan dengan dirancang berbagai jenis bahan-bahan tertentu untuk didesain ulang sesuai dengan bentuk dekorasi yang diinginkan. Misalnya untuk menciptakan adegan dan suasana di hutan, dibuat dekorasi pohon dan ranting buatan dengan perpaduan warna yang disesuaikan. d. Properti Pertunjukan Masalah lainnya yang perlu diperhatikan dalam pertunjukan seni tari adalah pembuatan properti tari. Komponen ini selalu menjadi bagian penting yang hadir dalam pertunjukan tari. Komponen ini seringkali dibawa dan dipergunakan langsung oleh si penari sebagai media ungkap dari maksud penyampaian pesan yang tidak cukup diwakili dengan bahasa gerak tubuh saja, tetapi memerlukan media ungkap lainnya. Dalam pertunjukan tari tradisional, properti tari yang sering digunakan pada umumnya menggunakan properti sampur, keris, gada, gondewa, dan lain sejenisnya. Meskipun dalam perkembangan tari kreasi properti tersebut sering pula dipergunakan sebagai media ungkapnya. Akan tetapi, dalam perkembangan tari kreasi yang lebih modern dan kontemporer, berbagai properti tari sering dimunculkan sebagai media ungkap lain dalam bentuk benda yang dihadirkan koregrafer untuk membantu menyampaikan pesan dalam garapannya. Mampu mengidentiikasi beberapa hal yang menjadi ciri-ciri khusus dari

JenisJenis Drama, Bentuk-Bentuk Drama, dan Aliran-Aliran Drama. Drama merupakan karya sastra yang ditampilkan dan dipertontonkan untuk menghibur masyarakat. Budianta, dkk (2002:95), menyatakan bahwa drama merupakan sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog atau percakapan di antara

Daftar Isi Daftar Tarian yang Menggunakan Properti Tari 1. Tari Topeng 2. Tari Piring 3. Tari Pakarena 4. Tari Pa'dupa Bossara 5. Tari Kuda Lumping 6. Tari Bubu 7. Tari Bondan 8. Tari Gantar 9. Tari Kancet Ledo/Tari Gong 10. Tari Kancet Lasan 11. Tari Legong 12. Tari Kancet Papatai 13. Tari Piring Gelas 14. Tari Serimpi 15. Tari Rejang Dewa - Dalam seni tari tradisional, penari akan menyampaikan sebuah pesan dan cerita dalam bentuk tarian serta membawa identitas kultural mereka. Agar cerita tersebut dapat tersampaikan dengan baik, penggunaan properti merupakan hal yang sangat krusial. Selain mempermudah penari untuk menyampaikan pesan, properti juga berguna untuk menambah tradisional Indonesia juga banyak yang menggunakan properti tambahan. Ingin tahu apa saja nama tarian dan properti tari yang digunakan? Simak sampai habis artikel ini!Daftar Tarian yang Menggunakan Properti TariProperti adalah peralatan yang dipegang atau dimanfaatkan oleh penari. Jenis properti tari berbeda-beda, tergantung dari makna dalam tarian tersebut. Inilah nama tarian dan properti tari dalam tari tradisional Indonesia. 1. Tari TopengFoto dok. Topeng merupakan kesenian tari khas Betawi. Seperti namanya, ciri khas dari tari daerah ini adalah penggunaan topeng sebagai properti. Eksistensi tari Topeng sudah ada sejak abad ke-19 yang muncul di tengah komunitas Betawi Ora. Biasanya, tari ini ditampilkan dengan cara keliling atau saat seperti ondel-ondel, masyarakat Betawi percaya bahwa tari Topeng bisa menjauhkan bala kesialan. Semakin berkembangnya zaman, kepercayaan magis terhadap tari Topeng mulai pudar. Saat ini, tari Topeng berfungsi sebagai kesenian penghibur masyarakat saat acara-acara orang topeng biasanya diiringi lagu Gonjingan Tetopengan yang berbentuk nasihat atau pantun. Sementara, alat musik pengiringnya adalah bende, kenong, rebab, kecrek, kecrek, gong, kempul dan Topeng dipentaskan oleh 3 penari wanita, masing-masing menggunakan warna topeng yang berbeda. Arti dari warna topeng tersebut adalahTopeng warna putih Panji, menggambarkan keanggunan, kesucian, kesakralan dan warna merah Kelana, menggambarkan karakter yang keras, garang, kasar dan warna merah muda Samba, menunjukan sifat terampil, ceria, bersemangat dan Tari PiringFoto Dikhy SasraTari Piring berasal dari Sumatera Barat. Dilansir laman Kemendikbud, tarian ini sudah eksis sejak abad ke-12 saat masyarakat Minangkabau masih percaya dengan dewa-dewa. Pada zaman itu, tarian ini adalah bentuk pemujaan masyarakat terhadap Dewi Padi. Namun, semakin berkembangnya zaman fungsi tari ini diubah menjadi sarana Piring ditampilkan berkelompok dengan gerakan yang energik dan lincah. Cerita tari Piring tergambar jelas dari gerakannya, yaitu menggambarkan aktivitas keseharian masyarakat Minangkabau yang sedang menanam padi di sawah. Gerakan-gerakan tersebut antara lain gerak baguliang berguling, manyabik menyabit, gerak mengirik mengirik padi dan gerak batanam bertanam.Salah satu hal yang menarik dari tari Piring adalah penggunaan 2 piring sebagai properti. Piring yang digunakan biasanya terbuat dari keramik. Kemudian piring tersebut akan dipegang dikedua tangan penari dan diayun-ayunkan dengan jurnal 'Makna Pesan dan Tari Tradisional' yang ditulis Siti Fatonah, menjelaskan bahwa properti piring melambangkan harapan kemakmuran dan rasa syukur atau pemberian Tuhan yang Maha Piring masih sering ditampilkan dalam acara-acara penting masyarakat Minangkabau, termasuk pesta rakyat baralek pernikahan adat dengan harapan pengantin selalu diberi kemudahan dan berlimpah Tari PakarenaFoto Hermawan Mappiwali/detikcomTari Pakarena atau tari Kipas Pakarena berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Tari Pakarena menceritakan penghuni langit dewa yang mengajarkan manusia cara bertahan hidup dengan mencari makan dan bercocok tanam di laman Kemendikbud, jumlah penari dalam tari Pakarena adalah 4 orang dengan iringan lagu Dongang-dongang dan alat musik seperti gandrang semacam gendang dan puik-puik alat musik tiup mirip seruling.Seperti namanya, properti yang digunakan dalam tarian ini adalah kipas. Kipas dimainkan dengan tangan kanan penari. Biasanya kipas yang digunakan adalah kipas lipat berukuran Tari Pa'dupa BossaraFoto dok. Pemkab Kepulauan SelayarSatu lagi tarian dengan properti unik dari Sulawesi Selatan, yaitu Tari Pa'dupa Bossara. Fungsi dari tarian ini adalah ucapan selamat datang dari masyarakat Bugis kepada tamu penting. Namun sekarang, tarian tersebut juga dipentaskan di acara-acara Pa'dupa Bossara dipentaskan oleh sekelompok penari wanita yang mengenakan Baju Bodo, pakaian adat Sulawesi Selatan dan diiringi oleh alat musik rebana dan yang digunakan dalam tarian ini adalah bosara yang berfungsi untuk membakar dupa. Maka dari itu, tarian ini dinamakan Pa'dupa Bosara. Bosara adalah piring khas suku Bugis yang terbuat dari besi. Bosara harus dilengkapi oleh penutup bernama pattongko bosara yang terbuat dari kayu dan dilapisi kain bosara berisi beras dan bunga untuk ditaburkan, namun banyak juga yang mengganti isinya dengan kertas warna-warni. Bosara juga biasa diisi oleh kue-kue untuk dihidangkan kepada Tari Kuda LumpingFoto Dok. Pemprov JatengTarian yang satu sangat lekat dengan kesan ekstrim dan berbahaya. Tari Kuda Lumping atau Jaran Kepang adalah tarian khas Jawa yang ditampilkan oleh sekelompok pria/wanita yang membawa kuda jurnal 'Kesenian Kuda Lumping' yang ditulis Caecilia Hardiarini dan Aldhila Mifta Firdhani, tari ini mengumpamakan para prajurit penunggang kuda. Tari Kuda Lumping sering ditampilkan dalam Jathilan, Reog, Doger atau tari kreasi daerah. Penampilan tari Kuda Lumping identik dengan penari yang kesurupan, memakan beling, serta menunjukkan kekebalan tubuh. Semua itu adalah bagian dari atraksi dan menjadi daya tarik dari tarian properti, penari membawa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu Kemudian di cat dengan warna terang, lengkap dengan rambutnya yang terbuat dari sabut kelapa, tali atau bahan lainnya. Kuda lumping ini yang nantinya akan dijadikan tunggangan oleh Tari BubuFoto dok. salah satu provinsi dengan garis pantai terpanjang di Sumatera, menangkap ikan bersama adalah salah satu tradisi masyarakat Bengkulu. Dilansir laman Kemendikbud, tradisi menangkap ikan ini melahirkan tarian kreasi bernama tari penari pada tari Bubu selalu genap dan berpasang-pasangan. Diiringi oleh gendang, akordian, gitar dan bass bertempo cepat yang membuat gerakan tari Bubu cenderung energik. Keunikan dari tari ini adalah penari yang membawa bubu atau penangkap adalah alat penangkap ikan dari rotan yang berbentuk tabung. Sampai sekarang, masih banyak masyarakat Bengkulu yang menggunakan bubu untuk menangkap ikan. Tarian ini merupakan simbol apresiasi masyarakat Bengkulu terhadap kekayaan Tari BondanFoto dok. Pemkot SurakartaTari Bondan merupakan tari tradisional dari Surakarta, Jawa Tengah. Dilansir laman Pemerintah Kota Surakarta, tari Bondan sudah eksis sejak zaman Kerajaan Mataram Lama. Pada saat itu, tarian ini wajib ditampilkan oleh para kembang desa untuk menunjukan kecantikan dan sosok keibuan. Jika dilihat-lihat, gerakan dalam tarian ini memang sangat anggun dan khas dari tari Bondan adalah properti yang dibawa penari, seperti payung, boneka, kendi dan bakul nasi. Properti ini perlu dibawa penari agar pesan dalam tarian bisa tersampaikan dengan baik, karena makna yang terkandung dalam setiap properti juga biasanya terbuat dari kertas sebagai simbol perlindungan ibu terhadap mengambarkan kasih sayang danperjuangan ibu dalam menghidupi nasi, menggambarkan seorang wanita yang mengurus anak-anaknya dan membantu suaminya sebagai simbol sifat keibuan dan menceritakan kasih sayang ibu terhadap Bondan terbagi menjadi 3 jenis dengan makna filosofis yang berbeda-beda. Jenis tari Bondan antara lainBondan Cinogo, menggambarkan rasa cinta kasih seorang ibu pada anaknya yang telah Mardisiwi, menceritakan kebahagiaan seorang ibu yang baru saja Tani, menceritakan perjuangan ibu dalam berumah Tari GantarFoto dok. KemdikbudTari Gantar adalah salah satu tari yang berasal dari Kalimantan Timur, tepatnya Suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq. Dikutip dari buku 'Tari Gantar Kebanggaanku' karangan Hanatri, tari Gantar dibawakan pada upacara tanam padi. Sekarang, tari Gentar juga ditampilkan pada acara lain dan penyambutan dari tari Gantar adalah properti penarinya. Terdapat 2 properti yang digunakan, yaituSenak, menggambarkan kayu penumbuk untuk melubangi tanah. Biasanya berukuran 1,5 m dan dipegang tangan bambu yang berisi padi-padian yang melambangkan benih padi dan wadahnya. Biasanya berukuran 30 cm dan dipegang tangan Tari Kancet Ledo/Tari GongFoto dok. KemdikbudSelain Tari Gantar, Suku Dayak juga memiliki tari daerah lain yaitu tari Kancet Ledo atau tari Gong. Seperti yang kita tahu, gong adalah alat musik yang terkenal untuk mengiringi instrumen lagu. Dalam tari Kancet Ledo, penarinya membawa gong sebagai penari akan menari di atas gong. Gerakan dalam tarian ini terlihat mudah namun butuh keseimbangan yang baik. Makna yang terkandung menggambarkan kelembutan, kecantikan dan kepandaian seorang Kancet Ledo ditampilkan oleh sekelompok wanita. Tarian ini berfungsi sebagai sarana ritual dan hiburan yang dipentaskan dalam acara pernikahan dan ritual sakral dalam upacara Dangai panen padi. Selain itu sering juga ditampilkan untuk penyambutan tamu, kelahiran bayi dan Tari Kancet LasanFoto dok. Suku Dayak lain dengan properti yang unik adalah tari Kancet Lasan. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok wanita Suku Dayak Kenyah dalam upacara panen raya. Biasanya terdiri dari 2-6 Kancet Lesan menceritakan burung Enggang, yaitu burung kebanggaan suku Dayak Kenyah yang melambangkan keagungan dan kepahlawanan. Gerakan dalam tari ini hampir mirip dengan tari Kancet Ledo, namun properti yang digunakan berbeda. Tari Kancet Lasan lebih fokus menampilkan kecantikan bulu-bulu yang dibawanya. Bulu tersebut menggambarkan burung Tari LegongFoto dok. Dinas Kebudayaan Provinsi BaliTari Legong adalah salah satu tari treadisional kebanggaan masyarakat Bali. Pada zaman dulu, tari Legong ditampilkan pada acara keagamaan sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan yang melimpah. Namun sekarang, tari Legong juga ditampilkan dalam acara penyambutan tamu dan menampilkan tari Legong, penari wajib membawa kipas sebagai properti. Kipas tari Legong memiliki corak yang mewah akan menambah kesan anggun dari penari. Warna kipas disesuaikan dengan warna busananya, antara warna hijau, merah, kuning dan Tari Kancet PapataiFoto dok. 20detikSatu lagi tari tradisional dari Suku Dayak dengan properti yang unik adalah tari Kancet Papatai. Berbeda dengan tari Kancet Ledo dan Kancet Lasan yang menggambarkan kelembutan, tari Kancet Papatai adalah tarian perang. Maknanya untuk menggambarkan pertahanan, semangat dan cara berperang melawan lagu Sau Paku dan alat musik Sampe, gerakan penari harus lincah, gesit, dan harus penuh semangat, bahkan diselingi oleh pekikan. Uniknya, gerakan-gerakan dalam tarian ini juga seperti sedang berperang, ditambah properti yang sangat mendukung cerita Kancet Papatai menggunakan properti yang cukup berat, properti-properti tersebut antara lainMandau, senjata tradisional Suku Dayak yang dikeramatkan. Bermakna sebagai senjata untuk perlindungan diri dan menyerang perisai yang terbuat dari besi ringan dengan ukiran khas Suku Dayak. Maknanya untuk menangkis serangan Tari Piring GelasFoto dok. KemdikbudTari Piring Gelas berasal dari Kabupaten Musirawas, Sumatera Utara. Dilansir laman Kemendikbud, dulunya tarian ini merupakan bagian dari ritual panen hasil bumi di zaman agresi Belanda. Bahkan, tarian ini juga digunakan sebagai upaya untuk mengelabui yang digunakan dalam tarian ini adalah piring dan gelas, namun properti tersebut tidak dipegang oleh penari. Pring dan gelas akan ditumpuk sedemikian rupa dan dipijak oleh penari. Tentunya, penari harus memiliki keseimbangan tubuh yang Tari SerimpiFoto dok. yang satu ini berasal dari Yogyakarta, yaitu tari Serimpi. Dulunya, tarian ini sangat sakral sehingga hanya ditampilkan oleh kalangan keraton, baik Yogyakarta maupun Keraton Surakarta. Makna yang terkandung dalam tarian ini ialah nilai luhur dan pengendalian hawa nafsu, tingkah laku serta ajaran kebaikan untuk Serimpi dipentaskan oleh 4 wanita yang menyimbolkan 4 arah mata angin. Dilansir laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, tari Serimpi menggunakan beberapa properti seperti cundrik keris kecil yang diselipkan pada bagian kiri badan penari, jebeng, tombak dan jemparing busur & anak panah. Dulu juga menggunakan pistol yang diisi peluru sungguhan. Tujuannya sebagai bentuk perlindungan diri terhadap serangan Tari Rejang DewaFoto dok. Dinas Kebudayaan BulelengSelain tari Legong, Bali juga memiliki tari Rejang. Tari Rejang merupakan tarian sakral dalam kegiatan ritual umat Hindu Bali. Uniknya, tarian ini ditampilkan berkelompok oleh gadis yang belum mengalami menstruasi. Maka dari itu, penari biasanya masih sangat Rejang sendiri ada beberapa jenis. Salah satu yang paling istimewa adalah tari Rejang Dewa, karena tidak boleh ditampilkan di tempat-tempat suci, seperti halaman jero dalam atau jabe luar tengah di yang digunakan dalam tarian ini adalah selendang polos kuning sebagai lambang kebaikan dan meredupkan kejahatan. Selain itu, penari juga menggunakan cepuk tenun warna kuning yang berfungsi sebagai penolak properti yang digunakan dalam tarian tradisional Indonesia sangat unik, bukan? Menurut detikers mana properti yang paling menarik? Coba jawab di kolom komentar, ya! Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] des/fds fRdBoO4.
  • 28qpsolnht.pages.dev/107
  • 28qpsolnht.pages.dev/117
  • 28qpsolnht.pages.dev/307
  • 28qpsolnht.pages.dev/569
  • 28qpsolnht.pages.dev/464
  • 28qpsolnht.pages.dev/356
  • 28qpsolnht.pages.dev/494
  • 28qpsolnht.pages.dev/145
  • apa saja nama panggung dalam pementasan tari